Achraf Hakimi, bek kanan asal Maroko, menjadi sorotan utama dalam dunia sepak bola setelah perjalanannya yang singkat namun penuh warna bersama Inter Milan. Dari kedatangannya yang disambut antusias hingga kepergiannya yang mengejutkan, kisah Hakimi di Inter mencerminkan dinamika dunia sepak bola modern yang penuh ambisi dan realitas ekonomi.
Kedatangan di Inter Milan
Pada Juli 2020, Inter Milan mengumumkan perekrutan Achraf Hakimi dari Real Madrid dengan biaya transfer sebesar €40 juta. Kedatangan Hakimi disambut sebagai langkah strategis untuk memperkuat lini pertahanan dan serangan tim. Dengan usia yang masih muda dan potensi besar, Hakimi dianggap sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan bagi Nerazzurri.

Peran Kunci dalam Keberhasilan Inter
Musim 2020/21 menjadi momen puncak bagi Hakimi di Inter Milan. Bergabung di bawah asuhan pelatih Antonio Conte, Hakimi tampil impresif sebagai bek kanan dalam formasi 3-5-2 yang diterapkan Conte. Ia tidak hanya solid dalam bertahan, tetapi juga produktif dalam menyerang, mencatatkan tujuh gol dan 11 assist di Serie A. Kontribusinya yang signifikan membantu Inter Milan meraih gelar Serie A pertama mereka sejak 2009/10, mengakhiri dominasi Juventus yang telah berlangsung selama sembilan tahun berturut-turut.
Kepergian yang Mengejutkan
Pada Juli 2021, hanya satu musim setelah kedatangannya, Achraf Hakimi dijual ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan biaya transfer yang dilaporkan mencapai €60 juta, termasuk potensi bonus. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kontribusi besar Hakimi dalam kesuksesan Inter Milan. Namun, langkah ini dipengaruhi oleh kebutuhan finansial klub akibat dampak pandemi COVID-19 dan tekanan ekonomi lainnya.
Dampak Kepergian Hakimi
Kepergian Hakimi meninggalkan kekosongan di sisi kanan pertahanan Inter Milan. Meskipun klub berusaha untuk menutup celah tersebut dengan merekrut pemain baru, tidak ada yang mampu menggantikan kontribusi dan kualitas yang ditawarkan Hakimi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih Simone Inzaghi dalam mempertahankan performa tim di musim-musim berikutnya.
Perjalanan di Paris Saint-Germain
Di PSG, Hakimi melanjutkan kariernya dengan menunjukkan performa yang konsisten. Ia menjadi bagian integral dari tim yang berhasil meraih gelar Ligue 1 dan mencapai final Liga Champions. Pada final Liga Champions 2024/25, Hakimi mencetak gol pembuka dalam kemenangan 5-0 atas Inter Milan, memperlihatkan kualitas dan profesionalismenya meskipun menghadapi mantan klubnya.
Refleksi dan Kesimpulan
Kisah Achraf Hakimi di Inter Milan adalah contoh nyata dari dinamika dan tantangan yang dihadapi pemain profesional di dunia sepak bola modern. Meskipun kontribusinya yang signifikan dalam meraih gelar Serie A, kepergiannya menunjukkan bahwa keputusan finansial sering kali mendominasi dalam dunia sepak bola. Namun, perjalanan Hakimi juga mencerminkan kemampuan adaptasi dan profesionalisme tinggi, yang membantunya sukses di level tertinggi bersama PSG.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga tentang ambisi, realitas ekonomi, dan perjalanan karier seorang pemain sepak bola profesional.